dr. Sudjatmoko

Cuci darah merupakan istilah yang menakutkan. Pasien yang dianjurkan cuci darah sering merasa tidak ada harapan lagi dalam hidupnya, mengalami denial atau penyangkalan, bahkan depresi. Namun, bila disikapi dengan positif, cuci darah ternyata bukan halangan untuk menjalani hidup berkualitas.
Cuci darah yang secara medis disebut hemodialisis atau disingkat HD adalah proses pembuangan zat sisa metabolisme tubuh menggunakan alat hemodialisis pada pasien gagal ginjal. Cuci darah tidak selalu diperlukan seumur hidup. Cuci darah seumur hidup diperlukan pada pasien gagal ginjal terminal. Pada pasien gagal ginjal akut, dokter akan melakukan evaluasi ulang untuk menentukan cuci darah dapat dihentikan atau perlu dilakukan seumur hidup. Keluhan akibat gagal ginjal seperti anemia, infeksi, mual, sakit kepala, kram otot, dan tidak nafsu makan akan sangat berkurang bila cuci darah dilakukan secara rutin.
Maka, agar dapat hidup berkualitas dengan cuci darah, pasien perlu dapat menerima penyakitnya, kemudian tetap berpikir dan bersikap positif, seperti dengan berolahraga ringan sesuai kemampuan atau melakukan hobi seperti nonton bioskop dan jalan-jalan bersama keluarga dan teman. Patuh terhadap terapi yang diberikan dokter dengan cara tidak membolos cuci darah, minum obat secara rutin dan teratur, periksa tepat pada waktunya, serta menjaga pola makan dan minum tidak boleh dilupakan.
Beberapa tips berikut sangat bermanfaat bagi pasien cuci darah. Pertama, batasi asupan cairan untuk mencegah bengkak dan sesak nafas. Kedua, batasi konsumsi garam/ makanan tinggi garam seperti makanan instan, makanan awetan, dan makanan kalengan agar tekanan darah tidak meningkat dan untuk mengurangi rasa haus yang meningkatkan asupan cairan. Ketiga, mengkonsumsi makanan tinggi protein namun menghindari yang kandungan fosfatnya tinggi, seperti hati ayam, sosis, dan daging kalengan. Terakhir, menghindari makanan dan minuman tinggi kalium, seperti buah, ketela, dan air kelapa.