Patah tulang atau fraktur adalah suatu kondisi dimana terjadi diskontinuitas atau terputusnya jaringan tulang. Patah tulang (fraktur) terjadi ketika tulang dihantam atau menanggung beban oleh sesuatu yang kekuatannya melebihi kekuatan tulang itu sendiri.
Patah tulang dapat terjadi akibat cedera, stress berulang, kelemahan abnormal dari tulang (fraktur patologis), misalnya pada penyakit osteroporosis atau yang dikenal dengan penyakit keropos tulang.
Sebagai contoh, patah tulang dapat terjadi ketika Anda terjatuh dari ketinggian tertentu, mengalami kecelakaan saat berkendara, cedera saat berolahraga, atau ketika tulang terhantam benda-benda keras.
Patah tulang dibagi menjadi dua yaitu patah tulang tertutup (close fracture) dan fraktur terbuka (open fracture). Patah tulang tertutup adalah fraktur yang fragmen tulangnya tidak menembus kulit dan patah tulang terbuka adalah fraktur yang fragmen tulangnya menembus kulit sehingga berhubungan dengan dunia luar.
Berurusan dengan patah tulang tentu sangatlah menyusahkan sekaligus menyakitkan. Disisi lain, hal ini tentu sangat berdampak pada aktivitas kehidupan, karena ketika mengalami patah tulang berbagai macam kegiatan yang biasanya dijalani dengan normal tiba-tiba menjadi terbatas, bahkan jika tulang yang patah terjadi pada bagian kaki ataupun tangan yang umumnya menjadi penopang aktivitas keseharian, ini mungkin diperlukan istirahat sepanjang waktu untuk menghindari cedera susulan dan agar proses penyembuhan berjalan dengan cepat.
Patah tulang memang sangat berpotensi membuat seseorang terhalangi untuk melakukan kegiatan sehari-hari, apa lagi tulang yang patah itu merupakan tulang yang sangat berperan menopang tubuh misalnya tulang paha, kaki atau bahkan tulang belakang. Bisa lama sekali tidak bisa kemana-mana secara mandiri, sedangkan proses penyembuhan atau penyambungan tulang yang patah tersebut dapat memakan waktu mingguan, bulanan, atau bahkan bertahun-tahun tergantung pada tingkat keparahannya, jenis tulang serta jenis patah tulangnya (fraktur)
Sebenarnya, proses penyembuhan patah tulang terjadi secara alamiah di dalam tubuh kita, tubuh terus melakukan regenerasi sel dan jaringan dimana terjadi kerusakan baik itu jaringan kulit ataupun pada tulang yang patah.
Penyembuhan patah tulang merupakan suatu proses regeneratif yang kompleks sebagai hasil dari berbagai kejadian ontology dari perkembangan skeletal embrionik. Umumnya penyembuhan fraktur mengembalikan kerusakan pada tulang ke komposisi, struktur, dan fungsi biomekanik sel sebelum cedera, sekitar 10% tulang yang patah tidak membaik secara normal.
Penyembuhan patah tulang didefinisikan sebagai pemulihan stabilitas mekanik, kontinuitas dan kemampuan tulang menopang beban secara normal. Proses penyembuhan patah tulang harus selalu dipantau melalui sinar-x atau rongsen secara berkala untuk mendeteksi apabila terdapat kelainan atau masalah, karena tidak selalu proses penyembuhan itu berjalan normal.
Agar penyembuhan atau penyambungan patah tulang terjadi secara normal, sejumlah persyaratan harus dipenuhi: Viabilty of fragment (suplai darah utuh), artinya fragmen tulang yang patah tersebut jaringan masih tersuplai darah dengan baik sehingga masih hidup; Immobilitas, tulang yang patah tidak boleh bergerak, hal ini dapat dicapai dengan tidak bergerak, imobilisasi eksternal (misalnya bidai) atau fiksasi internal; dan tidak ada infeksi
Proses penyembuhan umumnya sama untuk semua jenis patah tulang, yakni melalui serangkaian tahapan, sehingga terbentuk tulang baru dan mengisi di daerah retak atau celah antara patahan tulang sehingga menyambung sempurna. Jika patah tulang parah, masalah yang memperlambat proses penyembuhan dapat terjadi. Tahap-tahap proses penyembuhan patah tulang terdiri dari beberapa tahap: tahap peradangan (inflammation), tahap pembentukan kalus halus (soft callus), tahap pembentukan kalus keras (hard callus), dan tahap remodeling tulang.
Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar proses penyembuhan patah tulang bisa pulih dengan lebih cepat, antara lain dengan meningkatkan asupan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mempercepat proses penyembuhan patah tulang. Hal-hal tersebut adalah:
Meningkatkan asupan Kalsium. Kalsium merupakan nutrisi bagi tulang. Tanpa kalsium tulang akan mudah terkena berbaga macam penyakit. Kalsium ini bisa anda dapatkan dari berbagai macam makanan dan minuman yang banyak mengandung kalsium. Kalsium ini berfungsi sebagai penjaga tulang agar tetap kuat dan padat. Kalsium ini bisa diserap bersamaan dengan vitamin D. Meningkatkan asupan kalsium di dalam tubuh sangat bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit patah tulang. Sumber kalsium ini ada pada susu, sayuran dan juga berbagai macam supplemen yang mengandung kalsium. Berbagai macam produk olahan susu juga ada yang banyak mengandung kalsium seperti yoghurt, ice cream dan keju.
Mencukupi Kebutuhan Vitamin D. Tidak hanya kalsium saja yang dibutuhkan untuk menyembuhkan patah tulang, namun dibutuhkan pula nutrisi berupa vitamin D untuk mempercepat penyembuhan tulang yang sedang patah. Vitamin D merupakan vitamin yang bagus untuk kesehatan tulang. Sumber vitamin D ini dari sinar matahari, makanan atau supplemen. Vitamin D ini juga berfungsi dalam membantu penyerapan kalsium menuju ke tulang, sehingga meskipun sudah mengkonsumsi kalsium tanpa diimbangi dengan vitamin D, kalsium yang dikonsumsi akan sulit masuk ke dalam tubuh. Sehingga kalsium itu akan berakhir sia-sia tanpa diserap oleh tubuh. Makanan yang mengandung vitamin D adalah kuning telur, minyak ikan dan juga daging ikan seperti daging ikan salmon, sarden, ikan tuna dan masih banyak lagi lainnya.
Vitamin K sangat bermanfaat untuk memperbaiki sel tubuh yang rusak. Vitamin K berguna untuk menguatkan protein tulang tanpa harus menambah asupan mineral yang ada di dalam tulang tersebut. Makanan yang mengandung vitamin K ini dapat dengan mudah ditemui karena sumber makanan yang mengandung vitamin K ada di sekitar kita. Sumber makanan yang mengandung vitamin K adalah brokoli, kembang kol, ikan, hati, daging dan juga telur.
Adapun hal lainnya bisa dilakukan untuk mempercepat proses penyembuhan dengan cara seperti berikut :
Pemijatan bermanfaat untuk membantu meningkatkan aliran darah dan sirkulasi ke seluruh tubuh. Jika memijat jaringan lunak di sekitar tulang yang patah, ini akan membantu meningkatkan sirkulasi darah serta peningkatan aliran nutrisi yang akan membantu patah tulang sembuh lebih cepat. Tetapi pemijatan harus ringan dan lembut, jangan berpotensi menggeser tulang yang akan menyambung.
Latihan untuk tulang yang patah, berperan sangat penting dalam membantu memperkuat otot-otot di area yang terlibat. Latihan untuk patah tulang atau retak harus di lakukan dengan hati-hati dan harus di sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan. Melatih tulang yang patah, perlu didampingi oleh orang yang ahli. Melakukan latihan tulang yang patah bisa membantu mempercepat proses penyembuhan. Tetapi latihan yang berlebihan atau terlalu kuat juga berpotensi menggeser tulang yang akan menyambung.
Terapi panas. Pemanasan pada daerah tulang yang retak atau patah akan membantu meningkatkan aliran darah dan kemudian akan membantu dalam perbaikan tulang. Dapat dilakukan dengan berbagai cara. Diantaranya bisa menggunakan handuk yang sudah di rendam dalam air panas kemudian di gunakan untuk kompres. Atau bisa mandi air hangat. Cara ini terutama untuk patah tulang yang tidak di sertai luka di sekitarnya, karena jika terdapat luka yang belum kering atau sembuh malah akan berpotensi menimbulkan infeksi.
Hentikan kebiasaan merokok. Merokok dapat merusak sel-sel tulang, menghambat penyerapan kalsium, menghambat proses pembentukan dan pemulihan tulang, mengganggu keseimbangan hormon yang bertugas menjaga kekuatan tulang, menyebabkan aliran darah di bagian tulang yang patah terganggu sehingga mengganggu proses penyembuhan dan membuat tulang menjadi lebih rapuh.
Operasi adalah salah satu cara untuk menangani patah tulang, baik patah tulang tertutup, apalagi patah tulang terbuka. Operasi patah tulang dapat dilakukan untuk berbagai jenis dan bentuk patah tulang, baik yang sederhana maupun bentuk atau jenis yang rumit atau kompleks. Cara penanganan patah tulang tanpa operasi, lebih ditujukan untuk jenis atau bentuk patah tulang yang sederhana dan patah tulang tertutup.
Patah tulang dapat terjadi karena disebabkan: insiden traumatis seperti jatuh, kecelakaan kendaraan, dan cedera olahraga. Bisa juga disebabkan insiden trauma ringan yang terjadi pada kondisi tulang yang lebih mudah patah, seperti osteoporosis atau beberapa jenis kanker.
Gejala-gejala patah tulang bisa berbeda pada tulang tertentu dan tergantung tingkat keparahan cedera. Pada umumnya meliputi: adanya rasa nyeri atau sakit, bengkak, memar, kelainan bentuk maupun ketidakmampuan untuk menggerakkan atau menggunakan anggota badan.
Penanganan pertama untuk patah tulang adalah tentang immobilising atau immobilisasi atau pemasangan penyangga bidai pada daerah atau bagian tubuh yang mengalami patah tulang.